Hi all,
Writing 2 posts in a month!!! Such a self-record for me. But I made a promise to make this post and share my experience about ONLINE WORKER.
Sedikit review saja seperti yang sudah saya sharing-kan di tulisan sebelumnya, bukan suatu kebetulan saya mencoba menjadi Online Worker. Selalu tergoda untuk belajar sesuatu yang baru, salah satunya tentang Online Worker ini :)
Setelah mencari informasi dari berbagai sumber, akhirnya saya menemukan beberapa website penyedia jasa Online Worker yang saya anggap menarik. Kemudian memutuskan untuk memasang profil (baca: resume) di 2 website yang sejauh penelusuran saya, cukup besar dan kiprahnya dibidang tersebut sudah diakui. I decided to join Odesk.com dan Elance.com (I read them from Techcrunch.com).
Now I want to share my experience from those 2 websites. These are the things:
1. Borderless (dunia tanpa batas)
No matter what your nationality is, you can work in every country in the world.
No need a working permit or visa, just sign up, build up your profile, join some tests
(only to measure your skills, don't be afraid to be failed, you can take the same tests
more than once), do the ID verification (upload your KTP, SIM, Passport, and your
account book or CC bill) dan selanjutnya tidak jauh berbeda dengan prosedur
mencari kerja "normal" :)
2. Free Education
Ahhhaaaa, this is the next best thing. Biasanya website-website yang menaungi Online
Worker ini menyediakan "pendidikan" gratis untuk worker-nya. Kalau di Odesk.com
kita bisa belajar dari tes-tes yang disediakan. Belajar sembari mengikuti skill test-nya.
Berbeda dengan Elance.com yang memberikan pendidikan untuk worker-nya melalui
Elance University. Bahkan mereka rutin mengadakan webinar atau seminar online.
And woohhooo....it's all FREE!!! hehe.... :D
Terlepas dari itu memang yang dibutuhkan adalah kemauan untuk terus belajar.
Semakin banyak tes yang kita ikuti (with the good result of course) profil kita akan
semakin "menjual". Apalagi kalau kita mencantumkan portfolio. So, enjoy the free
learning! :)
3. Flexible
It's not (always) 9 to 5 job. Online Worker tidak terikat jam kerja. Kebanyakan
"pemberi kerja" atau client tidak mengharuskan kita bekerja pada jam-jam tertentu.
Meski ada juga beberapa client yang memberikan ketentuan jam kerja untuk bidang
kerja tertentu. Biasanya, kita hanya diikat oleh lama bekerja dalam kurun waktu
tertentu, seperti misalnya: 20 hours/week atau 5 hours/week.
Dan yang menarik dari menjadi Online Worker ini kita bebas bekerja dimana saja. Jadi
kesempatan terbuka lebar untuk ibu-ibu rumah tangga yang ingin bekerja di rumah.
4. More Opportunity
Pekerjaan yang ditawarkan beragam. Mulai dari staf administrasi, data entry, team
leader, surveyor, manager, event organizer, penulis blog, dll. Sangat memungkinkan
bagi kita yang mempunyai keahlian lain (terpendam) diluar bidang pekerjaan utama
untuk memulai karir seorang sebagai Online Worker. Contohnya seperti saya yang
memilih untuk "menjual" keahlian saya dalam data entry dan translator,
diluar pekerjaan utama saya sebagai seorang guru.
Nah, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan (sesuai passion) semakin besar.
Oh ya, hal menarik lainnya yang saya dapatkan dari kedua website ini adalah selain
menerima individual worker (contractor), mereka juga menampung agency/company.
Jadi suatu pekerjaan dari client bisa saja langsung dikerjakan oleh agency/company
tertentu.
Next question will be:
HOW'S THE MONEY, RIGHT?!
Untuk salary, tiap website mempunyai kebijakan yang berbeda, namun biasanya mereka mendapatkan 10% dari salary yang dibayarkan oleh pihak client. Alur salary-nya: client - website (online workplace) - worker (contractor).
Biasanya ada 2 macam salary, yaitu:
Di Odesk.com biasanya kita diberikan warning apabila ingin mengambil pekerjaan dengan sistem salary Fixed Price. Karena mereka tidak bisa memberikan jaminan apakah client akan menepati kontrak atau tidak. Berbeda dengan Hourly Price, dimana Odesk.com memberikan jaminan bahwa kita pasti akan dibayar di akhir pekerjaan kita. Kalau sebagai worker ada istilah verified worker demikian pula dengan client. Untuk Elaine.com saya belum sempat mengeksplor terlalu banyak, tapi sepertinya tidak jauh berbeda. Jangan kawatir tidak menerima salary sesuai hak kita atau jangan pula punya pikiran untuk mencurangi jam kerja :p It doesn't work!!! Karena online workplace biasanya sudah membangun sistem yang aman agar client dan contractor merasa nyaman dan tidak ada yang dirugikan. Saran saya, baca dan pahami detail term and condition dari suatu workplace.
Potensi pendapatannya cukup lumayan (untuk seorang guru) :p
Seorang Online Worker "Data Entry" dengan jam kerja 40 hours/week kebanyakan dibayar IDR 6,000,000/month. By the way, Online Worker is not only for part timer. Some clients offer an opportunity as "Pegawai Tetap".
That's all folks sekilas tentang Online Worker. Intinya, kesempatan diluar sana banyak kok, tinggal apakah kita mau mencari tau dan memanfaatkannya atau tidak. Last but not least, my personal opinion, it feels weird to be an online worker at first but it's worthy to try.
This is the article related to this subject, read and take action!! :) Asia Crowdsourcing
Writing 2 posts in a month!!! Such a self-record for me. But I made a promise to make this post and share my experience about ONLINE WORKER.
Sedikit review saja seperti yang sudah saya sharing-kan di tulisan sebelumnya, bukan suatu kebetulan saya mencoba menjadi Online Worker. Selalu tergoda untuk belajar sesuatu yang baru, salah satunya tentang Online Worker ini :)
Setelah mencari informasi dari berbagai sumber, akhirnya saya menemukan beberapa website penyedia jasa Online Worker yang saya anggap menarik. Kemudian memutuskan untuk memasang profil (baca: resume) di 2 website yang sejauh penelusuran saya, cukup besar dan kiprahnya dibidang tersebut sudah diakui. I decided to join Odesk.com dan Elance.com (I read them from Techcrunch.com).
Now I want to share my experience from those 2 websites. These are the things:
1. Borderless (dunia tanpa batas)
No matter what your nationality is, you can work in every country in the world.
No need a working permit or visa, just sign up, build up your profile, join some tests
(only to measure your skills, don't be afraid to be failed, you can take the same tests
more than once), do the ID verification (upload your KTP, SIM, Passport, and your
account book or CC bill) dan selanjutnya tidak jauh berbeda dengan prosedur
mencari kerja "normal" :)
2. Free Education
Ahhhaaaa, this is the next best thing. Biasanya website-website yang menaungi Online
Worker ini menyediakan "pendidikan" gratis untuk worker-nya. Kalau di Odesk.com
kita bisa belajar dari tes-tes yang disediakan. Belajar sembari mengikuti skill test-nya.
Berbeda dengan Elance.com yang memberikan pendidikan untuk worker-nya melalui
Elance University. Bahkan mereka rutin mengadakan webinar atau seminar online.
And woohhooo....it's all FREE!!! hehe.... :D
Terlepas dari itu memang yang dibutuhkan adalah kemauan untuk terus belajar.
Semakin banyak tes yang kita ikuti (with the good result of course) profil kita akan
semakin "menjual". Apalagi kalau kita mencantumkan portfolio. So, enjoy the free
learning! :)
3. Flexible
It's not (always) 9 to 5 job. Online Worker tidak terikat jam kerja. Kebanyakan
"pemberi kerja" atau client tidak mengharuskan kita bekerja pada jam-jam tertentu.
Meski ada juga beberapa client yang memberikan ketentuan jam kerja untuk bidang
kerja tertentu. Biasanya, kita hanya diikat oleh lama bekerja dalam kurun waktu
tertentu, seperti misalnya: 20 hours/week atau 5 hours/week.
Dan yang menarik dari menjadi Online Worker ini kita bebas bekerja dimana saja. Jadi
kesempatan terbuka lebar untuk ibu-ibu rumah tangga yang ingin bekerja di rumah.
4. More Opportunity
Pekerjaan yang ditawarkan beragam. Mulai dari staf administrasi, data entry, team
leader, surveyor, manager, event organizer, penulis blog, dll. Sangat memungkinkan
bagi kita yang mempunyai keahlian lain (terpendam) diluar bidang pekerjaan utama
untuk memulai karir seorang sebagai Online Worker. Contohnya seperti saya yang
memilih untuk "menjual" keahlian saya dalam data entry dan translator,
diluar pekerjaan utama saya sebagai seorang guru.
Nah, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan (sesuai passion) semakin besar.
Oh ya, hal menarik lainnya yang saya dapatkan dari kedua website ini adalah selain
menerima individual worker (contractor), mereka juga menampung agency/company.
Jadi suatu pekerjaan dari client bisa saja langsung dikerjakan oleh agency/company
tertentu.
Next question will be:
HOW'S THE MONEY, RIGHT?!
Untuk salary, tiap website mempunyai kebijakan yang berbeda, namun biasanya mereka mendapatkan 10% dari salary yang dibayarkan oleh pihak client. Alur salary-nya: client - website (online workplace) - worker (contractor).
Biasanya ada 2 macam salary, yaitu:
- Hourly price adalah salary yang didapat untuk pekerjaan yang sifatnya dihitung perjam kerja kita.
- Fixed Price adalah salary yang didapat sesuai kesepakatan diawal antara client dan worker untuk suatu pekerjaan atau proyek, jadi tidak dihitung berdasarkan jam kerjanya.
Di Odesk.com biasanya kita diberikan warning apabila ingin mengambil pekerjaan dengan sistem salary Fixed Price. Karena mereka tidak bisa memberikan jaminan apakah client akan menepati kontrak atau tidak. Berbeda dengan Hourly Price, dimana Odesk.com memberikan jaminan bahwa kita pasti akan dibayar di akhir pekerjaan kita. Kalau sebagai worker ada istilah verified worker demikian pula dengan client. Untuk Elaine.com saya belum sempat mengeksplor terlalu banyak, tapi sepertinya tidak jauh berbeda. Jangan kawatir tidak menerima salary sesuai hak kita atau jangan pula punya pikiran untuk mencurangi jam kerja :p It doesn't work!!! Karena online workplace biasanya sudah membangun sistem yang aman agar client dan contractor merasa nyaman dan tidak ada yang dirugikan. Saran saya, baca dan pahami detail term and condition dari suatu workplace.
Potensi pendapatannya cukup lumayan (untuk seorang guru) :p
Seorang Online Worker "Data Entry" dengan jam kerja 40 hours/week kebanyakan dibayar IDR 6,000,000/month. By the way, Online Worker is not only for part timer. Some clients offer an opportunity as "Pegawai Tetap".
That's all folks sekilas tentang Online Worker. Intinya, kesempatan diluar sana banyak kok, tinggal apakah kita mau mencari tau dan memanfaatkannya atau tidak. Last but not least, my personal opinion, it feels weird to be an online worker at first but it's worthy to try.
This is the article related to this subject, read and take action!! :) Asia Crowdsourcing